Rabu, 12 Oktober 2011

Stress dan Akibatnya

Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumberdaya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat (wikipedia)




Dalam kadar yang wajar, stress bermanfaat untuk membuat kita lebih awas dan konsentrasi. Namun, stress yang terus-menerus dapat berbahaya. Banyak penyakit yang timbul karena stress, seperti penyakit maag, reaksi alergi, sakit kepala, dll. Bila Anda mengalami gejala berikut, gunakanlah teknik-teknik manajemen stress untuk membebaskan pikiran Anda:

1. Sakit kepala akhir pekan
Penurunan tingkat stress secara tiba-tiba dapat menyebabkan migren. Karena itu, disarankan agar pola tidur, pola makan Anda tidak banyak berubah di akhir pekan.
2. Kram menstruasi
Wanita yang mengalami stress dua kali lebih mungkin terkena kram menstruasi yang menyakitkan. Berolah raga ringan dan berekreasi dapat mengurangi serangannya.

3. Ngilu rahang
Rasa sakit ini dapat terjadi bila Anda tanpa sadar mengadu rahang-rahang Anda saat tertidur. Menggunakan pelindung gigi saat tidur dapat mengatasi masalah ini.
4. Mimpi aneh
Mimpi biasanya adalah hal positif karena Anda akan merasa lebih baik setelah bangun. Namun, ketika Anda stress Anda sering terbangun dari tidur sehingga prosesnya terputus-putus. Mimpi buruk atau menyeramkan bisa terjadi di sela-selanya. Anda dapat mengurangi risiko ini dengan kebiasaan tidur yang baik dan tidak minum kopi menjelang tidur.
5. Gusi berdarah
Orang yang stress lebih berisiko mengalami gusi berdarah. Pelepasan banyak hormon stress yang disebut cortisol melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga bakteri mudah menyerang gusi. Jagalah kebersihan gigi dengan tetap menggosok gigi secara teratur dan benar, bahkan ketika Anda sedang stress.
6. Jerawat
Stress membuat ketidakseimbangan hormon yang memicu timbulnya jerawat. Anda perlu menjaga kebersihan kulit untuk mencegah infeksi sekunder sehingga jerawat tidak meradang.

7. Keranjingan makan manis
Stress dapat membuat orang menjadi suka makan yang manis-manis. Hati-hati bila Anda memilikipenyakit diabetes.

8. Kulit gatal
Orang yang stress dua kali lebih berisiko mengalami gatal-gatal di kulit dan terkena dermatitis, eksim atau psoriasis yang lebih parah.
9. Alergi yang parah
Hormon stres memicu produksi IgE, protein yang menyebabkan reaksi alergi.
10. Sakit perut
Kecemasan dan stress dapat menyebabkan nyeri lambung, sakit kepala dan punggung serta dapat menyebabkan insomnia. Kenaikan hormon stress dapat memicu penyakit maag.

CEGAH SEBELUM TELANJUR
Bila stres sudah berujung pada gangguan fisik, tentu penyelesaiannya menjadi lebih tidak mudah. Padahal sebenarnya hal ini bisa dicegah dengan cara meminimalkan efek stres.
"Percayalah, psikolog atau psikiater tidak hanya menangani mereka yang mengalami gangguan kejiwaan, tapi lebih untuk mengoptimalkan fungsi orang normal," kata Nina meyakinkan. "Justru akan bertambah parah dan semakin tak tertangani kalau tanpa bantuan ahli."

AGAR HIDUP TETAP NYAMAN
TAK bisa dipungkiri, masalah rumah tangga akan selalu membuntuti ke mana pun suami-istri melangkah dan menimbulkan stres. Supaya tekanan ini tidak berkembang menjadi beban pikiran yang berat, ada baiknya ikuti beberapa tip berikut seperti disarankan Nina:
* Cobalah untuk selalu berpikir positif. Dengan demikian, berbagai masalah yang ada tidak hanya dilihat susahnya saja, tapi juga bisa mendatangkan manfaat dari sudut pandang yang berbeda.
* Cobalah mengekspresikan perasaan dan pikiran. Jangan tergantung pada pasangan saja, tapi usahakan mempunyai komunitas lain untuk berbagi. Misalnya keluarga besar, sahabat, teman lama, tetangga, dan sebagainya.
* Buka mata dan buka telinga dengan banyak membaca, nonton teve, mendengarkan radio, dan sebagainya. Ini akan membuat kita sadar bahwa masalah yang ada tidak spesifik menjadi "neraka" buat kita, karena masih banyak juga yang mengalami masalah serupa bahkan lebih menderita daripada kita.
* Banyak berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan. Ini cara ampuh untuk menenangkan diri.
* Lakukan hal-hal yang menimbulkan kesenangan dan ketenangan. Misalnya sesekali bersantai di salon atau sekadar ngobrol dengan tetangga. Bisa juga belajar relaksasi seperti yoga untuk menumbuhkan kedamaian dalam diri.
* Variasikan kehidupan. Jangan terjebak pada rutinitas kerja ataupun melakukan pekerjaan rumah tangga yang itu-itu saja dengan cara yang sama dari waktu ke waktu. Berusahalah untuk kreatif.
* Rajin-rajinlah bercinta! Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa hubungan seksual bisa membuat individu yang melakukannya merasa senang, sehingga berdampak pada menurunnya hormon pemicu stres.
* Yang pasti, selesaikan semua masalah yang timbul dalam kehidupan berumah tangga. Jika masalah yang tidak terselesaikan menumpuk, maka hal tersebut ibarat bom waktu yang siap "meledak" kapan saja.

sumber : 
Share

0 comments:

Posting Komentar