Senin, 26 September 2011

ORGANISASI LINI/STAFF

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN ORGANISASI LINI/STAFF



Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian
Organisasi adalah suatu tempat untuk mengungkapkan pendapat atau tempat untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
Pengorganisasian adalah salah satu fungsi organik dari manajemen dimana dari kedua fungsi tersebut akan dijalankan setelah melakukan perencanaan (planning).
organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat untuk mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri.


A. Organisasi dalam bentuk lini dan staf (tine and staf or¬ganization)
Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization) adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.Biasanya organisasi bentuk lini dan staf terjadi pada organisasi yang lebih besar, di mana penyediaan tenaga spesialis sudah semakin dirasakan untuk memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran teknis dan memberikan jasa-jasa kepada unit-unit operasional.
Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah:
  1. Pucuk pimpinannya hanya satu orang dan dibantu oleh para staf.
  2. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
  3. Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung.
  4. Organisasinya besar, karyawannya banyak dan pekerjaannya bersifat kompleks.
  5. Hubungan antara atasan dengan para bawahan tidak bersifat langsung.
  6. Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling kenal-mengenal.
  7. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara optimal.
Keuntungan dari organisasi dalam bentuk lini dan staf adalah:
  1. Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok organisasi dan kelompok staf yang melakukan kegiatan penunjang.
  2. Asas spesialisasi yang ada dapat dilanjutkan menurut bakat bawahan masing-masing.
  3. Prinsip “the right man on the right place” dapat diterapkan dengan mudah.
  4. Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
  5. Dapat digunakan dalam organisasi yang lebih besar.
Keburukan dari organisasi bentuk lini dan staf adalah:
  1. Pimpinan lini sering mengabaikan nasehat atau saran dari staf.
  2. Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pimpinan lini.
  3. Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui’batas kewenangannya.
  4. Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu.
B. Organisasi dalam bentuk fungsional
Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi yang dimana atasan memberikan tugas atau kewenangan/kekuasaan kepada bawahannya sesuai dengan yang diinginkan atasannya. Setiap kepala dari satuan mempunyai kekuasaan untuk memerintah dan mengawasi semua pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya.
Pada tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Pembagian kerja didasarkan pada “spesialisasi” yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas/pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya. F. W. Taylor yang menciptakan organisasi fungsional ini.
Adapun ciri-ciri tipe ini adalah sebagai berikut:
  1. Dapat dibedakan pembidangan tugas secara tegas dan jelas.
  2. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
  3. Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.
  4. Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas.
  5. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang fungsi.
Keuntungan dari organisasi dalam bentuk fungsional adalah:
  1. Adanya pembagian tugas antara kerja pikir (mental) dan fisik,
  2. Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik.
  3. Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi.
  4. Moral serta disiplin keija yang tinggi.
  5. Koordinasi antara orang-orang yang ada daiam satu fungsi mudah dijalankan.
Keburukan dari organisasi bentuk fungsional adalah:
  1. Insiatif perseorangan sering tertekan karena sudah dibatasi pada satu fungsi.
  2. Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang saja.
  3. Koordinasi yang sifatnya menyeluruh sulit diadakan karena orang-orang yang bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsinya saja.
Share

0 comments:

Posting Komentar